Hari senin, hari yang kata orang adalah hari dimulainya segala sesuat aktifitas dan ritinitas yang menyenangkan maupun membosankan. Hari itu akan menjadi sejarah bagi hidupku yang berhubungan dengan lingkaran.
Hari senin itu pada tanggal 16 Juli 2006 merupakan hari pertama aku menginjakkan kaki di SMA. Hari tersebut terlihat cukup berbeda. Berbeda bukan karena aku merasa bersemangat untuk pertama kalinya aku ke bersekolah ke jenjang yang lebih tinggi. Perbedaan tersebut karena aku merasa terlalu bersikap biasa padahal orang lain bersikap luar biasa untukmenghadapi hari itu.
Hari pertama dan kedua terlihat tidak begitu jauh. Barulah pada hari ketiga ada sesuatu yang menentukan arahku yang selama ini terombang-ambing. Ada yang namanya gebyar eskul, anak-anak yang lain begitu bersemangat menikmati pertunjukkan-pertunjukkan yang dihadirkan oleh beberapa eskul. Ada sesuatu eskul yang cukup tidak terkenal. Mengapa tidak terkenal? Mungkin disana hanya berisikan orang-orang yang dibilang bersikap kaku, aku tak tahu mengapa disebut kaku mungkin memang dinegaraku penilaian-penilaian akan tesebut dianggap kaku. Aku menamai eskul tersebut dengan lingkaran, ada beberapa temanku yang hndak bergabung dengan lingkaran, aku menertawainya karena untuk apa ikut lingkaran, kalau hendak ikut lebih baik tidak usah sekalian seperti aku. Aku memang orang yang tergolong malas mengikuti kegiatan yang ku anggap hanya menyita waktuku untuk istirahat.
Ternyata rencanaku untuk istirahat dimana orang-orang akan mengikuti kegiatan tak bisa, karena setiap siswa diwajibkan mngikuti salah satu eskul. Aku sempat kesal, tapi aku harus segera memutuskan eskul apa yang aku pilih karena hari sudah semakin sore dan aku ingin segera pulang. Setelah berfikir, aku akhirnya memutuskan bergabung dengan lingkaran, kegiatan yang ku anggap paling santai. Sesuai dugaanku, saat aku mendaftar dan mencantumkan nama, hanya sedikit nama yang terdaftar termasuk temanku yang aku tertawai tadi. Setelah mendaftar aku diinformasikan oleh pengurus lingkaranuntuk datang pada sabtu esok ia bilang akan ada acara makan-makan. Seperti dugaanku lagi, kegiatan ini memang paling santai dibandingkan temen-temanku yang mengikuti eskul lain ,belum apa-apa sudah ada aturan yang terikat, aku malah disuruh makan-makan.
Hari pun terus berganti,hari sabtu pun datang, hari yang ditinggu-tunggu oleh siswa-siswi baru karena itu hari pertama eskul, kecuali aku, aku bersikap biasa terkesan tak peduli atas apa yang akan terjadi pada hari sabtu.
Acara pada hari tesebut pun dimulai, kami berkumpu; di Surau yang cukup bagus dan kokoh, tapi hanya sedikit siswa baru yang masuk ke sana, karena memang hanya sedikit yang mau kegiatan ini. Panitia acara penyambutan siswa baru dalam eskul lingkaran terlihat sangat matang dalam menjalankan perannya. Mereka terlihat sibuk kalau-kalau pembicara telat datang ataupun makanan yang tersedia belum cukup untuk kami, walaupun kami tidak mengeluarkan uang seperak pun untuk mengikuti kegiatan tersebut. Peserta yang mengkuti acara tersebut terlihat banyak karena pengurus dan alumni dari lingkaran ikut bergabung dengan para siswa baru yang mengkuti kegiatan tersebut. kami, para siswa baru, tidak merasa berbeda dengan para senior-senior dari lingkaran karena para senior sangat berbaur pada kami. Pemandangan ini sangat terlihat berbeda bila dibandingkan esku-eskul yang lain, dimana para senior bertindak bak orang paling mengerti walaupun belum tentu mereka mengerti. Aku hanya tertawa dalam hati, “untuk apa ikut eskul kalau Cuma nyusahin”.
Hari pun semakin siang, pertanda acara akan segera berakhir dan para pengurus dari lingkaran sudah bersiap-siap untuk menutup kegiatan pada hari itu. Sebelum pulang kami sholat dzuhur berjamaah dulu, mungkin itu strategi para panitia acara menghabiskan acara di awal waktu Dzuhur agar kami tidak langsung pulang dan sholat berjamaah dulu di Mesjid, sesuatu yang jarang kulakukan karena aku lebih sering sholat sendiri karena malas ke Mesjid dan itu pun sering kulakukan di akhir waktu bahkan terkadang terlewatkan.
Kami pun selesai sholat, tampak beberapa siswa baru bergegas keluar mungkin untuk mengikuti kegiatan eskul lain, karena di tengah-tengah acara tadi pun tampak beberapa siswa yang meminta izin kepada panitia untuk mengikuti kegiatan lain Aku pun masih santai-santai di Mesjid dan mencoba untuk sedikit berbaring, tapi setelah kulihat sekaliling sudah tidak tampak satu siswa baru pun di Mesjid, mungkin hanya aku siswa baru yang mengikuti eskul lingkaran tapi tidak mengikuti kegiatan yang lain, karena lingkaran ini mempunyai jargom yang menyatakan lingkaran bukan segalanya tapi segalanya adadi lingkaran, jargom itu memang cukup meyakinkan karena banyak pengurus dari lingkaran yang menjadi petinggi-petinggi di eskul lain.
bersambung.........
